Senin, 11 Juni 2012

Aku Ada

Satu nafas hari ini menghembuskan setiap jiwa dalam diriku.
Aku bertahan menanti dirimu yang 'tak pernah kunjung datang ...Entah bagaimana engkau bisa melakukannya padaku,?Hingga kau tega membuat separuh hati yang masih bertahan menjadi genderang tabuhan...Aku bukanlah air, yang meski sejuk namun dapat membuatmu basah...Aku bukanlah parasit, yang meski ada didekatmu namun selalu merugikanmu...Aku bukanlah batu, yang meski selalu diam dapat menghambat langkahmu...Memang, aku bukan apa-apa, siapa-siapa, dan aku mungkin saja 'tak berarti bagimu...Namun kau 'tak pernah ingat, bagaimana aku membantumu , selalu ada ketika kau membutuhkan aku disaat kau perlu sesuatu...Aku ada ketika kau ingin bercerita,Aku ada ketika kau ingin meminta sesuatu hal padaku,Aku ada ketika kau dalam keadaan berduka, danAku ada ketika kau ingin membuat sebuah cerita dalam riwayatmu...Aku selalu menanti kehadiranmu ketika kau 'tak ada...Aku menangisi mu ketika kau 'tak hadir dalam hidupku...Lalu, Mengapa setelah semua ini, kau masih tetap dingin padaku ?Tetap diam, tetap 'tak bersuara, tetap seperti 'tak mengenalku sama sekali ???

Senin, 02 April 2012

Jalan yang Hampa

Setiap Kutatap matanya, yang menyilaukan ribuan awan meski 'tak pernah terpendam dalam kalbu, rasa itu selalu hadir kembali. Semakin bertambah dan bertambah. 'Tak peduli siapa kamu dan bagaimana keadaanmu karena kamu adalah yang terindah. Walau mata ini sudah sangat ingin menjaga jarak pandang darimu, meski bibir ini 'tak mau menyebut namamu kembali, dan meski telinga ini sudah telah hilang kendali menjadi 'tak mau diatur oleh tingkahku, Namun percayalah bahwa hati dan jiwaku akan selalu menyertaimu.Tahukah kau betapa sakitnya harapan yang telah terputus ? Rasanya seperti jalan yang hampa. Sunyi, sepi, hening dan sendiri. Rasanya tak ada lagi guna untuk bermimpi dan berharap. Rasanya seperti terbuang dari lembah harapan dan keinginan akan kembali kepada mereka itu sudah 'tak ada guna lagi. Kata-kata mutiara bahkan 'tak dapat menembus dinding putus harapanku. Bahkan kepercayaan itu, kini sudah 'tak lagi muncul seperti pertama kita bertemu dulu. Dia mengalir layaknya satu rembulan yang kehilangan bintang dan awan. Terasingkan begitu jauh sama sepertiku. Terputus harapan darimu membuat asa ku semakin menebal 'tak karuan. Aku memang 'tak bisa jujur kepada perasaanku sendiri, bahkan aku mungkin adalah pengecut yang bersembunyi dari kenyataan bahwa aku mencintaimu. Namun aku selalu percaya pada keajaiban dari segala hal yang kupunya, karena mereka selalu ada dan menyertaiku mengelilingi bumi di otakku. Menyinari dia dalam keadaan gelap, memumpuni mereka saat mereka terlelap. Mengapa kamu 'tak pernah tau bahwa aku sangat mencintaimu bahkan semua kekuranganmu ? Apakah  karena aku tidak SEMPURNA ? SESEMPURNA DIA yang ada saat kau senang dan bahagia ?